Kunci enkripsi hardcoded ditemukan di FortiOS untuk firewall FortiGate dan perangkat lunak perlindungan endpoint FortiClient (antivirus) untuk Mac dan Windows.
Sebagian besar kampanye terdeteksi terjadi di Brasil. Selain itu peneliti juga mendeteksi di Argentina, Bolivia, Chili, Prancis, Italia hingga Thailand.
Ada peningkatan yang relatif konsisten dalam kegiatan kriminal dari tahun ke tahun. Bahkan, kejahatan di bawah US$ 5 juta sering tidak dilaporkan.
Enkripsi melibatkan pengubahan data pengguna menjadi bentuk acak sehingga tidak mungkin pihak mana pun menyadapnya: membaca, memahami, dan memahami data itu.
Interpol meminta agar perusahaan teknologi merancang produk yang memungkinkan pemerintah untuk mendapatkan akses ke data dalam format yang dapat dibaca.
Google mengklaim melalui Play Protect telah memindai miliaran aplikasi setiap hari untuk memastikan keamanan Android tetap terjaga.
Upbit, pertukaran mata uang kripto (cryptocurrency) terbesar di Korea Selatan, mengklaim telah mendapatkan serangan siber.
Pukul 04.30 sore jaringan internet di kota itu offline. Portal www.eesti.ee pun dibuat padam tak bisa diakses selama lima jam.
Peneliti menemukan kebocoran data pengguna SMA Watch-M2 dari Belanda, Polandia, Turki, Jerman, Spanyol, dan Belgia. Ada pula China, Meksiko, dan Hong Kong.
Sebuah grup peretas (hacker) tengah mengincar platform Docker yang memiliki API endpoint online. Kampanye mereka terdeteksi sejak 24 November 2019.
Perusahaan telekomunikasi asal Jerman, T-Mobile, telah ditembus oleh peretas (hacker) yang mencuri data pelanggannya.
Sistem komputasi jaringan virtual (VNC) menggunakan protokol remote frame buffer (RFB) untuk memungkinkan pengguna mengontrol perangkat dari jarak jauh.
“NeverQuest”, malware-Trojan perbankan yang ia ciptakan, telah mencuri sekitar US$ 4,4 juta dari ratusan rekening bank.
Grup tersebut menggunakan backdoor unik yang belum terlihat di luar operasi grup dan kemungkinan besar adalah ciptaan mereka sendiri.
Peretas menyasar, seperti lembaga pemerintah, personel militer, diplomat asing, peneliti, jurnalis, swasta, sektor pendidikan, tokoh agama, dan aktivis.
OnePlus mengatakan, telah melakukan pemerikasaan situs web secara menyeluruh untuk memastikan tidak ada kelemahan keamanan yang sama.
Basis data yang bocor berisi informasi meliputi profil Facebook, Twitter, dan LinkedIn, nama, alamat, email pribadi, 50 juta nomor telepon, dan data lainnya
Data tersebut ditemukan pertama kali pada 16 Oktober lalu. Basis data (database) yang ditemukan berisi lebih dari 4 terabyte (TB).
Keamanan siber (cybersecurity) yang baik tidak hanya butuh penilaian secara internal sebuah perusahaan/instansi, tapi perlu pendekatan mitra/pihak ketiga.
Saat ini kita tengah banyak membangun aplikasi, ekonomi digital, semuanya harus dikuatkan dengan cybersecurity,” ujar Meutya Hafid.