serangan siber di rumah sakit ini sangat berbahaya. Tak hanya merugikan secara finansial dan bocornya data pribadi, namun juga mengancam jiwa.
Aku menyusup ke pusat data negara bagian Minas Gerias enggak sampai 10 menit,” ujar dia kepada Cyberthreat.id, baru-baru ini.
Langkah ini merupakan respons terhadap lanskap ancaman global yang menantang - termasuk serangan ransomware yang diyakini secara teratur dilakukan dari Rusia.
Selain menyerang perusahaan besar seperti pemasok migas Colonial Pipeline dan distributor daging JBS, penjahat siber juga menjadikan sekolah sebagai target.
Seringkali keamanan API dialihkan untuk dipikirkan nanti, dengan mengandalkan solusi keamanan jaringan.
BSSN mengungkapkan bahwa sektor keuangan merupakan industri yang paling banyak mendapatkan serangan siber selama pandemi Covid-19.
Salah satu situs web milik TNI Angkatan Darat diserang oleh peretas berjuluk “Mr.Kro0oz.305”.
Peretas mengaku bisa melihat kredensial di jaringan BSSN, bahkan ia mampu mengirimi ransomware di situs web UNS.
Peretas yang disewa (hacker-for-hire) muncul sebagai ancaman terbesar terhadap keamanan online dalam 15 bulan terakhir.
Terjadi penurunan jaringan kantor cabang bank di Indonesia imbas dari transformasi digital di sektor finansial.
BSSN mengeluarkan edaran “peringatan keamanan” menyusul peningkatan peretasan yang dilakukan peretas (hacker) asal Brasil.
Situs web Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret di Solo, Jawa Tengah diserang peretas asal Brasil.
Serangan ditargetkan ke situs web Fakultas Ilmu Budaya UNS.
Pusat Malware Nasional milik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengalami serangan siber berupa web defacement attack.
Idenya adalah untuk mempersulit musuh menggunakan alat siber ini untuk menginjak-injak hak asasi manusia, melacak pembangkang, atau mengganggu komunikasi
Cerita ini dialami oleh Denis Tokarev, seorang pengembang perangka lunak.
Geng ransomware biasanya menggunakan Cobalt Strike untuk mendapatkan kegigihan dan akses ke sistem lain di jaringan.
Sebuah pendekatan privasi berakar dari landasan morel korporat.
Chaillan – yang merupakan chief software officer pertama Pentagon – mengatakan China akan mendominasi masa depan dunia dengan mengendalikan segala sesuatu.
Pemilik sistem abai atau lupa melakukan pembaruan keamanan alias menutup celah tersebut (patch).