Selain di India, layanan ini, kini tersedia di AS, Inggris, dan Australia
Akankah hasil jajak pendapat Menteri Syed Saddiq ini membuka jalan bagi Gojek masuk ke Malaysia?
Cerebras bukanlah perusahaan pertama yang mengembangkan chip untuk menyalakan sistem AI.
Medsos telah menjadi tren bisnis. Bagaimana orang-orang yang sangat bergantung pada media sosial seperti Instagram untuk mempromosikan jualannya.
Hingga Juni 2019 sebanyak 3.813 pelanggaran data dilaporkan dan mengekspos lebih dari 4,1 miliar catatan
Instagram siap memberi hadiah jika kalian bisa menemukan bukti bahwa aplikasi pihak ketiga menyalahgunakan data pribadi pengguna.
Kerja sama dengan Sony telah lama dilakukan sejak 20 tahun lalu, setidaknya telah ada 20 game dan enam waralaba.
Rangkaian Ransomware di AS mulai mengkhawatirkan. Serangan terbaru di Texas tidak meminta tebusan, tapi mengenkripsi file yang ditambahkan ekstensi .JSE.
Masyarakat kembali diingatkan untuk waspada dan hati-hati terhadap informasi yang diterima dalam jumlah masif tapi menyesatkan
Twitter melakukan cuitan yang dipromosikan dari China Xinhua News, corong resmi Partai Komunis Tiongkok.
Orang-orang yang menggunakan lebih banyak emoji dalam komunikasi online saat kencan pertama, berpotensi untuk lebih banyak melakukan aktivitas seks.
Pemerintah dalam posisi stand by. Jika dintuhkan untuk buat regulasi, maka akan dibuat. Jika tidak, maka tidak perlu dibuat regulasi untuk 5G
Kemkominfo imbau masyarakat untuk tidak sebarkan hoaks, disinformasi, ujaran kebencian berbasis SARA yang dapat membahayakan persatuan dan kesatuan.
Versi beta atau ujicoba layanan ini kabarnya akan dirilis pada akhir bulan ini.
Ponsel pintar (smartphone) berteknologi 5G pertama milik Huawei mulai dijual di China sejak Jumat (16 Agustus 2019).
Kehadiran teknologi 5G, bukan untuk menggantikan, teknologi 4G, tetapi untuk melengkapi teknologi generasi ke empat tersebut.
Sejak Mei lalu, Amerika Serikat telah menjadikan Huawei sebagai salah satu sasaran kebijakan larangan berbisnis di negara tersebut.
Di Indonesia, Oppo menguasai 26 persen, disusul Samsung 24 persen dan Xiaomi mendapat porsi 19 persen.
Aplikasi yang diluncurkan ini kelanjutan dari e-Court dan akan memperluas cakupan subjek yang dapat memanfaatkan layanan peradilan.