Badan Regulasi Telekomunikasi (BRTI) menemukan adanya penggunaan SMS Blaster atau Mobile Blaster atau Fake Base Tranceiver Station (BTS).
Data-data pribadi ibarat emas yang bisa ditambang lewat bisnis digital
Peretasan akun media sosial belakangan hari ramai diperbincangkan, salah satunya, akun Twitter (@saididu) milik Muhammad Said Didu
Keberhasilan pasukan siber AS memukul mundur hacker Rusia yang hendak mengganggu pelaksanaan Pemilu paruh waktu 2018
Pendiri WikiLeaks, Julian Assange, sebelum ditangkap pada Kamis (11/4/2019), telah tinggal di Kedutaan Besar Ekuador di London sejak 2012.
Hacker atau peretas ada di mana-mana, tak terkecuali menaruh jebakan wi-fi gratis di ruang publik.
Pakar keamanan siber Persadha Pratama menekankan yang tidak kalah penting adalah setiap tokoh publik harus mampu mengamankan akun media sosialnya dengan fitur paling standar yang sudah disediakan.
Ada dua jenis ancaman di ruang siber selama penyelenggaraan Pemilu yakni ancaman informasi dan ancaman siber
Penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri telah menyerahkan tahap dua berkas kasus hoaks tujuh kontainer surat suara tercoblos ke Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat, pada Senin (15/4/2019).
Tiktok mengklaim telah menghapus 6 juta video di India yang melanggar kebijakan komunitas sejak Juli 2018.
Pasar ini beserta alat berbahaya lainnya melibatkan penyalahgunaan pendekatan antipenipuan berbasis pembelajaran mesin topeng digital (digital masks).
Melalui email phising, para penjahat siber kemudian mengirim pesan yang memberi tahu perusahaan tentang pembayaran yang tertunda kepada vendor.
Di Indonesia, masih banyak pelanggaran data pribadi yang dilakukan penyedia platform. Kebocoran data pribadi yang jamak ditemui adalah nomor ponsel.
Kalau di dalam industri, di setiap perusahaanya, ada yang tingkat kesadaran tinggi, ada yang masih belum. Tetapi secara umum kesadaran sudah ada.
Setiap kejadian teknik email phising BEC merugikan perusahaan sekitar US$ 100 ribu atau sekitar Rp 1,5 miliar per kejadian. Kejadian tersebut tidak hanya terjadi secara global, tetapi juga sudah masuk ke Indonesia.
DDoS adalah sebuah usaha serangan untuk membuat komputer atau server tidak bisa bekerja dengan baik. Dalam hal dapat menyebabkan performa server/komputer menjadi sangat lambat.
Dalam beberapa bulan terakhir, MS Office, dengan lebih dari 70% serangan, menjadi platform yang paling sering menjadi target ancaman.
Kehadiran CCTV juga bisa dimanfaatkan hacker untuk memantau gerak-gerik pengguna ketika melakukan tarik tunai misalnya.
UU ITE masih belum spesifik karena hanya fokus pada transaksi elektronik dan tindak pidana siber umumnya.
Dalam catatan Mahkamah Agung, kasus kejahatan siber di Indonesia yang telah diputus oleh pengadilan sejak 2017 hingga 2018 mencapai 350 kasus.