Banyak korban yang memberikan donasi karena penipu mengatakan hasil penjualan patung digunakan negara untuk melawan pandemi Covid-19
Otoritas kesehatan publik Jerman meluncurkan aplikasi jam tangan pintar (smartwatch) pada Selasa (7 April 2020) untuk memantau penyebaran virus corona.
BSSN menyatakan segera menerbitkan protokol keamanan siber untuk para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja dari rumah (WFH) selama pandemi Covid-19.
Jaringan ini terlibat dalam penipuan, pencucian uang, social engineering, menggunakan platform digital dengan ribuan korban di Eropa
Tiga pekan diberlakukannya Lockdown, tingkat serangan siber seperti Phishing dan aksi Scammer di Britania Raya meningkat signifikan
Sejak Februari lalu, perusahaan menambah kapasitas server ke wilayah China untuk menangani peningkatan permintaan yang besar.
Penyerang yang menggunakan spyware ini bisa melakukan apa saja. Mulai dari pencurian kredensial, pencurian informasi, transfer uang hingga pemerasan
Sebagai gantinya, pemerintah memberikan lampu hijau untuk menggunakan aplikasi milik Google dan Microsoft.
Konten-konten hoaks tersebut tersebar di media sosial, seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan YouTube.
Wacana mengembangkan aplikasi dimunculkan pemerintah bukan sekali ini saja sementara masyarakat dan industri belum siap
Para pengguna telah memberi tahu kami penerusan pesan dirasa terlalu banyak dan berkontribusi terhadap penyebaran informasi yang salah, kata WhatsApp.
Memasuki pekan ketiga, layanan internet seluler tak seperti yang dijanjikan pemerintah dan operator seluler di awal-awal imbauan pembatasan sosial.
Ketika rumah sakit-rumah sakit berjuang menghadapi wabah Covid-19, mereka masih menghadapi ancaman lain dari dunia siber: penjahat ransomware!
Tingkat penggunaan dan keterlibatan TikTok dan video live Instagram meningkat signifikan dengan lebih banyak konten dan tampilan yang dihasilkan pengguna
Imbauan pemerintah yang meminta warga untuk bekerja, belajar, dan beribadah di rumah telah berjalan selama tiga pekan. Jaringan internet hanya bagus di awal.
Meningkatnya kekhawatiran masyarakat terkait dengan pandemi Covid-19, banyak dimanfaatkan oleh para peretas untuk menyebarkan aplikasi berbahaya (malware).
Peneliti Universitas Princeton menemukan 17 raksasa seperti Amazon, Paypal, Venmo, Blizzard, Adobe, eBay, Snapchat, dan Yahoo bisa dibobol usai SIM Swapping
Survei Universitas Carnegie Mellon ini bertujuan menghasilkan "peta panas" dari infeksi virus corona yang dilaporkan mandiri oleh pengguna.
Para teknisi broadband juga menghadapi ancaman fisik dan verbal oleh orang-orang yang percaya radiasi dari tiang 5G menyebabkan risiko kesehatan
Mengaku dirinya gagap teknologi, Titi pun memaksakan diri untuk tetap belajar agar tidak ketinggalan