Pembahasan mengenai ketiga isu prioritas tersebut juga merupakan perwujudan upaya Indonesia dalam mengakselerasi transformasi digital nasional.
Cyberthreat.id - Setelah mengikuti rangkaian upacara peringatan HUT ke-78 Republik Indonesia, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi bertolak ke India untuk menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri G20 bidang Digital atau Digital Economy Ministers Meeting (DEMM). Pertemuan ini akan berlangsung pada 19 Agustus 2023 di Taj West End, Bengaluru, India.
Menteri Budi Arie Setiadi menyatakan Kementerian Kominfo sebagai anggota Troika Presidensi G20 India menyampaikan pandangannya terhadap tiga isu prioritas yang akan menjadi bagian dari dokumen akhir hasil perundingan Kelompok Kerja Ekonomi Digital (Digital Economy Working Group - DEWG) yang telah berlangsung sejak Februari lalu.
"Pembahasan kita di Pertemuan DEWG Presidensi G20 India menyangkut tiga hal, pertama, soal infrastruktur digital publik, kedua, kecakapan dan kemampuan sumberdaya manusia. Dan ketiga cyber security," tuturnya di Jakarta Pusat, Kamis (17/08/2023).
Pembahasan mengenai ketiga isu prioritas tersebut juga merupakan perwujudan upaya Indonesia dalam mengakselerasi transformasi digital nasional.
"Jadi ini mencakup semua, untuk mendukung transformasi digital Indonesia dan juga menuju Visi Indonesia Digital 2045," jelas Menteri Budi Arie.
Menurutnya, dukungan dan sikap Pemerintah Indonesia terhadap semua isu yang dibahas pada DEWG Presidensi G20 India akan memberikan manfaat sebagaimana yang menjadi tujuan negara Anggota G20.
"Kita sudah persiapkan menjelang DEMM, termasuk sikap pemerintah kita juga. Intinya, kita terus memberikan dukungan pada semua kesepakatan yang saling menguntungkan bagi negara-negara Anggota G20," tandasnya.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.