Rencana, teknologi tersebut dirilis pada Maret mendatang.
Cyberthreat.id – Baidu Inc, perusahaan mesin pencari internet asal China, berencana merilis layanan chatbot kecerdasan buatan yang memiliki kemiripan dengan ChatGPT milik OpenAI pada Maret mendatang.
Menurut sumber Reuters, dikutip Selasa (31 Januari 2023), perusahaan mengatakan, teknologi tersebut akan diluncurkan terpisah atau sebagai aplikasi mandiri, tapi ke depan secara bertahap diintegrasikan ke dalam mesin pencari.
Di China, layanan chatbot saat ini mulai fokus dipakai untuk interaksi sosial, sedangkan ChatGPT dipakai untuk tugas-tugas profesional, seperti pemrograman dan penulisan artikel.
Baidu enggak memberikan komentar terkait isu tersebut.
Perusahaan yang berkantor pusat di Beijing tersebut telah banyak berinvestasi pada teknologi AI, termasuk dalam layanan cloud, chip, dan mobil otomatis—sebagai cara untuk mendapatkan sumber pendapatan dari berbagai lini.
Pada Desember 2022, Baidu meluncurkan tiga mesin kreator berbasis AI yang bisa membantu manusia untuk menulis skenario, ilustrator, editor, bahkan animator.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.