Kartu tersebut diberi nama AfriGo.
Cyberthreat.id – Untuk menyaingi kepopuleran penggunaan kartu Mastercard dan Visa, Bank sentral Nigeria (CBN) meluncurkan kartu pembayaran lokal pada Kamis (26 Januari 2023).
Kartu yang diberi nama AfriGo tersebut diharapkan bisa mendorong penggunaan skema tanpa uang tunai dan menghemat biaya transaksi luar negeri.
Terlebih pada tahun lalu, bank sentral telah menegaskan untuk menghapus uang kertas denominasi lama yang lebih tinggi.
Gubernur Bank Sentral Nigeria (CBN) Godwin Emefiele mengatakan tantangan yang membatasi masuknya orang Nigeria, salah satunya tingginya biaya layanan kartu, "sebagai akibat dari persyaratan valuta asing skema kartu internasional dan fakta bahwa produk kartu yang ada tidak menyelesaikan kekhasan lokal pasar Nigeria," ujarnya dikutip dari Reuters.
Dengan peluncuran tersebut, Nigeria menyusul negara-negara lain yang juga telah menerbitkan skema pembayaran kartu domestik, seperti China, Rusia, India, dan Turki.
Meski sudah ada kartu pembayaran AfriGo, kata Gubernur, Mastercard dan Visa masih tetap berlaku. "AfriGo ditujukan untuk memberikan lebih banyak pilihan bagi konsumen domestik sekaligus mempromosikan pemberian layanan dengan cara yang lebih inovatif, hemat biaya, dan kompetitif," katanya.
Nigeria termasuk negara terpadat di Afrika dengan memiliki lebih dari 200 juta orang dan mayoritas masih menggunakan uang tunai karena mereka tinggal di daerah pedesaan yang tidak memiliki bank.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.