Rusia belum menjawab tudingan tersebut.
Cyberthreat.id – Perang di Ukraina tampaknya masih jauh dari kata selesai sejak hampir setahun berjalan. Selain perang fisik, Ukraina dan Rusia juga melakukan serangan siber.
Dalam sebuah konferensi pers pada Selasa (17 Januari 2023), seorang pejabat Ukraina mengatakan, sepanjang 2022 lebih dari 2.000 serangan dunia maya di negara tersebut bersumber dari Rusia.
Yuriy Schygol, Kepala Layanan Negara untuk Komunikasi Khusus dan Perlindungan Informasi, mengatakan, Ukraina telah dilanda 2.194 serangan siber pada tahun lalu, sebanyak 1.655 serangan di antaranya terjadi usai invasi Moskow pada 24 Februari.
Jumpa pers tersebut sempat terlambat 15 menit. Yuriy mengklaim keterlambatan itu karena ada gangguan dunia maya yang berasal dari Rusia, tapi dia tak bisa membuktikan tentang pernyataannya tersebut.
Ia mengatakan institusi pemerintah telah mengalami 557 serangan siber tahun lalu. "Pada dasarnya semua peretas yang bekerja dengan Rusia, kebanyakan dari mereka bahkan tidak menyembunyikan afiliasi mereka […] mereka semua didanai oleh Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB), dalam dinas militer atau dipekerjakan oleh lembaga-lembaga itu," tuding Yuriy, dikutip dari Reuters.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.