Awas penipuan yang mengaku-ngaku sebagai Telkom.
Cyberthreat.id – Telkom, penyedia layanan internet dengan pelanggan terbesar di Indonesia, menemukan modus penipuan yang menargetkan pelanggan IndiHome.
IndiHome adalah layanan internet rumah yang sejak tahun awal pandemi pandemi Covid-19 mengalami pertumbuhan jumlah pelanggan.
Pada September 2021, tercatat jumlah pelanggan IndiHome mencapai 8,3 juta dari 496 kota dan kabupaten—naik dari tahun sebelumnya yang berjumlah 7 juta pelanggan.
Telkom mengatakan, modus penipuan yang sedang marak, yaitu "Transaksi sejumlah uang melalui nomor rekening pribadi untuk membuka blokir atau tagihan yang menunggak," ujar VP Marketing Management Telkom, E. Kurniawan, dikutip dari Antaranews.com, Kamis (12 Januari 2023).
Penipuan diduga kuat menggunakan calling machine otomatis yang mengarahkan pelanggan untuk berbicara kepada costumer service palsu.
Calon korban selanjutnya diminta untuk menekan angka 9 atau 1 di ponsel. Pelaku menjelaskan bahwa nomor pelanggan IndiHome telah disalahgunakan sehingga ada tunggakan yang perlu diselesaikan.
Menurut Kurniawan, pelanggan IndiHome diminta untuk tidak sembarangan memberikan informasi pribadi seperti nomor KTP, kode OTP, dan nomor rekening bank.
"Semua tagihan dan proses transaksi dengan pelanggan hanya menggunakan kanal resmi dari Telkom," kata Kurniawan.
Telkom juga mengatakan tak pernah meminta data penting pelanggan.
Jika mendapati unsur penipuan, pelanggan diminta bisa melaporkan ke kanal pelaporan Telkom di media sosial atau contact center, kata perusahaan.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.