Royal ransomware mengklaim telah mencuri beberapa data dari sistem Intrado dan sekarang mengancam untuk mempublikasikannya di situs kebocoran data mereka.
Cyberthreat.id – Geng Royal Ransomware mengaku bertanggung jawab atas serangan dunia maya terhadap perusahaan telekomunikasi Intrado.
Grup Royal Ransomware, yang terdiri dari pelaku ancaman berpengalaman dan beroperasi tanpa afiliasi, dilaporkan telah mencuri beberapa data dari sistem Intrado dan sekarang mengancam untuk mempublikasikannya di situs kebocoran data mereka kecuali jika perusahaan membayar uang tebusan.
Dikutip dari Bleeping Computer, Royal ransomware mengklaim telah memperoleh dokumen internal, paspor, dan SIM karyawan dari perangkat Intrado yang disusupi.cMeskipun geng ransomware belum membocorkan file apa pun yang diduga diambil dari jaringan Intrado, mereka membagikan arsip berukuran 52,8 MB yang berisi pindaian paspor, dokumen bisnis, dan SIM sebagai bukti pelanggaran.
Hingga saat ini Intrado belum menanggapi beberapa permintaan komentar dari BleepingComputer melalui email dan pesan suara. Salah satu sumber mengungkapkan bahwa serangan dimulai pada 1 Desember dan permintaan uang tebusan awal adalah $ 60 juta atau setara dengan Rp 940 Milyar.
Tanggal pelanggaran awal bertepatan dengan pemadaman yang meluas yang memengaruhi semua layanan Intrado, termasuk Layanan Komunikasi Terpadu, Layanan Kesehatan, dan Komunikasi Terpadu sebagai Layanan (UCaaS).
“Kami mengalami masalah dengan jaringan internal kami, Produk tidak terpengaruh saat ini. Namun, hal ini dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk menghubungi kami melalui telepon,” kata Intrado dalam laporan insiden pada 1 Desember.
Juru bicara Departemen Kesehatan & Layanan Kemanusiaan (HHS) AS Sarah Lovenheim mengatakan keesokan harinya bahwa pemadaman jaringan Intrado telah diatasi, menambahkan bahwa gangguan layanan telepon tidak dapat diterima, dan HHS terus menyelidiki akar penyebab pemadaman tersebut. Sementara itu, Intrado telah memulihkan sebagian besar layanan yang terkena dampak, perusahaan masih bekerja untuk memulihkan layanan kesehatan sepenuhnya seminggu yang lalu.
“Pada hari Rabu, 21 Desember, sementara kami telah membuat kemajuan yang signifikan dalam memulihkan layanan di semua platform, kami masih mengalami beberapa masalah terputus-putus dengan notifikasi yang tidak dibuat untuk beberapa akun,” tambah Intrado.
Intrado mengatakan menyediakan layanan untuk sekitar 82% perusahaan Fortune 500 dan mengelola sekitar 20 miliar menit telepon per tahun.
Perusahaan sebelumnya juga pernah mengalami pelanggaran denda, dan berakhir dengan membayar ke Komisi Komunikasi Federal AS sebesar $ 1.750.000 tahun lalu. hal ini dilakukan ntuk menyelesaikan penyelidikan apakah gagal mengirimkan panggilan 911 dan memberi tahu tepat waktu kepada Poin Penjawab Keamanan Publik selama pemadaman 911.
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.