Jangan mem-bully calon pemimpin.
Cyberthreat.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika meminta masyarakat untuk tidak mengotori ruang digital dengan informasi palsu hingga ujaran kebencian menjelang Pemilu 2024.
"Pekerjaan Kominfo untuk melakukan pembersihan (ruang digital) akan bisa optimal apabila masyarakatnya mampu menggunakan ruang digital dengan bermanfaat, tidak mengotorinya. Jangan ada lagi hoaks, misinformasi, ujaran kebencian, dan seterusnya," kata Menteri Kominfo Johnny G. Plate di Jakarta, Selasa (20 Desember 2022).
Ia berharap ruang digital seharusnya digunakan untuk menguji program serta visi dan misi calon pemimpin.
"Itulah caranya untuk menghasilkan demokrasi yang baik dan menghasilkan pemimpin yang betul-betul kita butuhkan," katanya dikutip dari Antaranews.com.
Kementerian Kominfo telah membentuk satuan tugas untuk melakukan patroli siber. Satgas berkoordinasi dengan penyelenggara pemilu agar berjalan lancar.
Para penyelenggara sistem elektronik (PSE) yang beroperasi di Indonesia juga diminta menciptakan ruang digital yang aman.
"Saya minta kepada semua PSE, secara khusus platform digital kita, bahwa menjelang pemilu ini kita harus memperhatikan dan menerapkan aturan serta perundang-undangan dengan baik," ujar Johnny.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.