Semakin banyak perusahaan internet memangkas karyawannya.
Cyberthreat.id – Amazon.com Inc, perusahaan raksasa e-commerce asal Amerika Serikat, berencana memberhentikan sekitar 10.000 karyawan atau sekitar tiga persen dari jumlah karyawannya.
Jumlah karyawan masih belum pasti karena bergantung pada unit bisnis perusahaan, kata sumber anonim yang mengetahui masalah itu kepada Reuters, Senin (14 November 2022).
Perusahaan berencana memangkas pekerjaan di divisi perangkat pintarnya (Alexa), divisi sumber daya manusia, dan divisi ritel.
Menurut sumber tersebut, pengurangan tersebut dipicu kondisi makroekonomi yang dihadapi Amazon.com, terlebih kondisi inflasi tinggi dan biaya energi. Sejak kondisi ini sebetulnya perusahaan telah menunda perekrutan selama beberapa bulan.
Kabar tersebut menyusul rencana Meta Platform yang menghentikan 11.000 pekerja. Induk Facebook tersebut pekan lalu telah mengumumkan pemangkasan karena situasi iklan yang menurun. Sementara Twitter telah menghentikan 3.700 karyawan sejak miliarder Tesla Elon Musk membeli platform microblogging tersebut.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.