Twitter dinilai mendukung kebebasan berbicara.
Cyberthreat.id – CEO Binance Changpeng Zhao mengatakan telah menyuntikkan uang sebesar US$500 juta dalam pembelian Twitter Inc oleh Elon Musk, bos Tesla Inc. Alasannya dia berinvestasi karena “mendukung kebebasan berbicara”.
Pria yang dikenal dengan sebutan CZ tersebut aktif sebagai pengguna Twitter dan memiliki 7 juta pengikut (follower). Binance dikenal sebagai salah satu platform pertukaran cryptocurrency terbesar di dunia.
“Ini adalah platform kebebasan berbicara yang penting, itulah alasan pertama [saya berinvestasi, red],” ujar CZ dalam pembukaan konferensi teknologi terbesar di Eropa, Web Summit, di Lisbon, Portugal, dikutip dari Reuters, Rabu (2 November 2022).
Pada 27 Oktober lalu, Musk sepakat untuk membeli Twitter dengan nilai fantastis S$44 miliar atau sekitar Rp684 triliun. Dalam beberapa hari setelahnya, Musk langsung melakukan perombakan, salah satunya pemecatan sejumlah eksekutif perusahaan.
Belum diketahui pastinya berapa persen kepemilikan yang diterima Binance. Sebagian besar rekan investor lain yang ikut dalam pembelian, seperti Sequoia Capital, Fidelity Management, Andreessen Horowitz, dan Brookfield.
Binance pekan lalu mengatakan sedang membuat tim untuk bekerja kemungkinan blockchain dan crypto mendukung Twitter. Sebagai pengguna Twitter berat, Zhao mengatakan akan terus berinvestasi di platform tersebut.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.