DiDW dikenal sebagai platform darkweb terbesar di Jerman.
Cyberthreat.id – Seorang mahasiswa berusia 22 tahun di Jerman ditangkap karena diduga terlibat dalam operasional pasar darknet terbesar di negara itu.
Kepolisian Jerman belum membeberkan identitas pemuda tersebut, tapi menyebutkan bahwa dia adalah administrator “Deutschland im Deep Web” (DiDW). “Tersangka terancam hukuman penjara hingga 10 tahun,” tulis BleepingComputer, diakses Senin (31 Oktober 2022).
Platform DiWB sudah tak bisa diakses sejak Maret 2022. Saat itu masih memiliki 16.000 pengguna terdaftar, 28.000 unggahan, dan 72 penjual barang-barang terlarang, seperti senjata dan narkoba.
DiDW dikenal sebagai platform bawah tanah sejak 2013 dan mencapai puncak kepopulerannya 2017 dengan 23.000 pegguna terdaftar dan 6 juta hit bulanan. Dalam pembayaran transaksi, platform menerapkan sistem Escrow guna melindungi anggota dari penipuan—inilah yang menjadi kedok darknet sebagai forum biasa.
Kepolisian Jerman mengatakan kasus penembakan di Munich pada 2016 juga memanfaatkan pasar DiWB untuk mencari senjata yang dipakai. Oleh karenanya, sejak kejadian itu, situsweb ditutup pada 2017 oleh aparat dan operatornya ditangkap dan dihukum 7 tahun penjara.
Seperti halnya darkweb lain, mati satu tumbuh seribu, DiWB muncul kembali dalam versi baru dengan slogan “No control, everything allowed” pada 2018. Namun, umurmnya tak lama. Platform itu ditutup sendiri tanpa kabar apa pun pada 2019, tapi beberapa hari kemudian, muncul lagi dengan versi ketiganya.
Kepolisian baru mengidentifikasi admin versi ketiga DiDW pada 25 Oktober 2022 setelah lima tahun penyelidikan.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.