Tidak disebutkan, bagaimana data tersebut bisa bocor, mereka hanya menyebutkan bahwa mereka sedang menyelidiki insiden ini.
Cyberthreat.id – Lembaga Pajak di Amerika Serikat, Internal Revenue Service (IRS) secara tidak sengaja membocorkan data pribadi milik sekitar 120.000 wajib pajak yang mengajukan formulir 990-T sebagai bagian dari pengembalian pajak mereka.
Formulir IRS 990T digunakan untuk melaporkan 'penghasilan bisnis yang tidak terkait' yang dibayarkan kepada entitas bebas pajak, seperti lembaga nonprofit (amal) atau akun pensiun IRA dan SEP. Pendapatan ini biasanya berasal dari penjualan yang tidak terkait dengan tujuan inti organisasi nirlaba atau investasi real estat yang membayar pendapatan ke rekening pensiun individu.
Untuk pembayar pajak biasa, formulir ini dimaksudkan untuk dirahasiakan dan hanya dapat dilihat oleh IRS. Namun, untuk organisasi nirlaba, Formulir 990-T harus tersedia untuk inspeksi publik selama tiga tahun.
Dikutip dari Bleeping Computer, pada hari Jumat, IRS mengungkapkan bahwa selain membagikan data Formulir 990-T untuk amal, mereka juga secara tidak sengaja memasukkan data untuk IRA wajib pajak yang tidak dimaksudkan untuk publik.
"IRS baru-baru ini menemukan bahwa beberapa data Form 990-T yang dapat dibaca mesin (XML) yang tersedia untuk bagian unduhan massal pada Pencarian Organisasi Bebas Pajak (TEOS) seharusnya tidak dipublikasikan," IRS mengungkapkan pada hari Jumat.
Tidak disebutkan, bagaimana data tersebut bisa bocor, mereka hanya menyebutkan bahwa mereka sedang menyelidiki insiden ini, Selain itu, mereka juga akan mengirimkan pemberitahuan kepada pembayar pajak yang terkena dampak dalam beberapa minggu mendatang.
Sementara itu, The Wall Street Journal melaporkan bahwa kebocoran data mengekspos info untuk sekitar 120.000 pembayar pajak dan termasuk nama, informasi kontak, dan pendapatan yang dilaporkan untuk IRA tersebut. Namun, IRS menyatakan bahwa data tersebut tidak termasuk nomor jaminan sosial, pengembalian pajak individu, atau informasi pemegang rekening yang terperinci.
Menurut Wall Street Journal, seorang karyawan riset IRS menemukan kebocoran data, yang memicu laporan ke Kongres pada hari Jumat lalu.
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.