Dirilis pada 9 Mei mendatang.
Cyberthreat.id – Digital Platform, pengembang teknologi informasi asal Rusia, berencana merilis toko aplikasi alternatif sebagai pesaing Google Play Store pada 9 Mei mendatang.
Dipilihnya tanggal 9 Mei karena bertepatan dengan hari libur nasional yang merayakan kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman pada Perang Dunia II.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina akhir Februari lalu, perusahaan-perusahaan internet dan TI Barat memberi sanksi kepada Rusia. Salah satunya, Google. Saat ini, layanan Google Play Store dan YouTube menangguhkan semua layanan berbasis pembayaran di Rusia, termasuk berlangganan.
Kondisi tersebut, menurut Digital Platforms, menyulitkan orang Rusia untuk membeli aplikasi di Google Play. “Pengembang telah kehilangan sumber pendapatan mereka,” kata Vladimir Zykov, Direktur Proyek Digital Platforms, dikutip dari Reuters, Selasa (29 Maret 2022).
“Itulah sebabnya mengapa kami membuat toko aplikasi Rusia, NashStore,” ia menambahkan dalam sebuah pernyataan.
NashStore, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai "OurStore", akan melayani perangkat seluler Android dan kompatibel dengan kartu pembayaran elektronik, Mir, yang dikeluarkan oleh bank sentral Rusia.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.