Sekelompok peretas komputer berjuluk Anonymous menyatakan perang siber terhadap Rusia.
Cyberthreat.id – Sekelompok peretas komputer berjuluk Anonymous menyatakan perang siber terhadap Rusia.
Mereka juga mengklaim bertanggung jawab atas serangan di situsweb jaringan televisi Rusia, RT.
“Anonymous gabungan secara resmi menyatakan perang terhadap Rusia…” kata kelompok tersebut dalam sebuah pernyataan di akun Twitter-nya, dikutip dari media Rusia, RIA Novosti, Jumat (25 Februari 2022).
Kelompok tersebut juga menambahkan tagar #Ukraine di unggahannya.
RT (sebelumnya dikenal dengan Russian Today), jaringan televisi milik pemerintah Rusia, sebelumnya mengabarkan bahwa situswebnya mengalami serangan banjir trafik palsu alias Distributed Denial of Service (DDoS) pada Kamis (24 Februari) malam.
Pada hari sama, situsweb Istana Kremlin, pemerintah Rusia, majelis rendah parlemen Duma Negara, dan Dewan Federasi juga menjadi target serangan.
Di saluran Telegram beredar kabar bahwa situsweb Kremlin dan pemerintah Rusia telah mengalami serangan DDoS.
Namun, Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, mengatakan situsweb Istana tak menjadi target serangan DDoS.
"Tidak. Semuanya berfungsi," kata Peskov kepada Interfax, media independen Rusia, menanggapi pertanyaan terkait isu serangan DDoS.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.