Lebih dari sepertiga akun yang terpengaruh dibatasi atas permintaan penegakan hukum internasional.
Cyberthreat.id - Binance, bursa pertukaran mata uang kripto terbesar di dunia, telah membatasi akun pribadi 281 pengguna Nigeria, dengan alasan kebutuhan untuk mematuhi undang-undang pencucian uang internasional, kata CEO-nya.
CEO Binance Changpeng Zhao mengatakan dalam sebuah surat kepada pelanggan Nigeria tertanggal 29 Januari 2022 bahwa keputusan untuk membatasi beberapa akun pribadi adalah untuk memastikan keamanan pengguna, sementara lebih dari sepertiga akun yang terpengaruh dibatasi atas permintaan penegak hukum internasional.
"Saat ini, kami telah menyelesaikan 79 kasus dan terus bekerja untuk yang lainnya. Semua kasus yang tidak terkait dengan penegakan hukum akan diselesaikan dalam waktu dua minggu," kata Changpeng Zhao seperti dilansir Reuters, Senin, 31 Januari.
Meskipun ada larangan bank sentral, Nigeria terus beralih ke kripto untuk bisnis, untuk melindungi tabungan mereka karena mata uang naira kehilangan nilainya, dan untuk mengirim pembayaran ke luar negeri karena seringkali sulit untuk mendapatkan dolar Amerika Serikat secara lokal.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.