Geng peretas ransomware Conti kembali mengungkapkan perkembangan terbaru terkait dengan serangan ke Bank Indonesia.
Cyberthreat.id – Geng peretas ransomware Conti kembali mengungkapkan perkembangan terbaru terkait dengan serangan ke Bank Indonesia.
Pada Minggu (30 Januari 2022), di situs web Conti News, peretas mengunggah enam persen data yang diduga milik BI.
“6 persen data internal Bank Indonesia yang dicuri oleh komplotan ransomware Conti bocor,” DarkTracer, organisasi yang fokus meneliti ransomware di web gelap, bercuit di akun Twitter-nya
Disebutkan oleh DarkTracer, data yang dicuri dan dipublikasikan itu sekitar 228 gigabita yang diduga berasal dari 513 komputer.
Jumlah data yang diunggah tersebut terus bertambah sejak peretas pertama kali mengumumkannya pada 20 Januari lalu.
Berita Terkait:
Awalnya, Badan Siber dan Sandi Negara mengatakan bahwa serangan yang menargetkan Bank Indonesia Bengkulu tersebut hanya menginfeksi 16 komputer.
Pekan lalu, Bank Indonesia mengakui bahwa lembaganya diserang oleh ransomware, tapi tidak menyebutkan jenis ransomware-nya. Insiden siber ini terjadi pada Desember 2021 dan langsung dilaporkan ke Badan Siber dan Sandi Negara.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.