Dokumen pelatihan FBI yang baru ditemukan menunjukkan bahwa penegak hukum Amerika Serikat (AS) dapat memperoleh akses terbatas ke konten pesan terenkripsi
Cyberthreat.id - Dokumen pelatihan FBI yang baru ditemukan menunjukkan bahwa penegak hukum Amerika Serikat (AS) dapat memperoleh akses terbatas ke konten pesan terenkripsi dari layanan pesan aman seperti iMessage, Line, dan WhatsApp. Kabar baiknya, berdasarkan dokumen itu, FBI tidak dapat mengakses pesan yang dikirim melalui Signal, Telegram, Threema, Viber, WeChat, atau Wickr.
Dokumen tersebut, yang diperoleh awal bulan ini berdasarkan Undang-Undang Kebebasan Informasi AS (FOIA)
yang diajukan oleh Property of the People, sebuah organisasi nirlaba AS yang didedikasikan untuk transparansi pemerintah, tampaknya berisi saran pelatihan untuk jenis data yang dapat diperoleh dari operator layanan pesan terenkripsi dan proses hukum yang harus mereka lalui.
Tertanggal 7 Januari 2021, dokumen tersebut tidak menyertakan informasi baru apa pun, namun dapat memberikan gambaran terkini tentang jenis informasi apa yang saat ini dapat diperoleh FBI dari masing-masing aplikasi pesan.
Seperti yang dikatakan reporter Forbes Thomas Brewster di Twitter awal pekan ini, laporan berita sebelumnya telah mengungkap bahwa FBI memiliki wewenang hukum untuk mendapatkan berbagai jenis informasi pribadi bahkan dari penyedia pesan aman yang sering membanggakan peningkatan privasi kepada penggunanya.
Sementara dokumen tersebut menegaskan bahwa FBI tidak dapat memperoleh akses ke pesan terenkripsi yang dikirim melalui beberapa layanan, jenis informasi lain yang dapat mereka peroleh dari penyedia mungkin masih membantu pihak berwenang dalam aspek lain dari penyelidikan mereka.
Karena gambar dokumen mungkin agak susah dibaca lantaran beberapa masalah rendering font, berikut disajikan ulang data apa saja yang bisa diakses oleh FBI seperti dilansir The Record.
Apple/iMessage
Aplikasi Line
Signal
Telegram
Threema
Viber
WeChat
Wickr
Sebagai catatan, dokumen FBI itu tidak menyertakan detail tentang Keybase, layanan terenkripsi ujungke ujung (E2EE) yang baru-baru ini yang semakin populer. Layanan ini diakuisisi oleh pembuat perangkat lunak konferensi video Zoom pada Mei 2020.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.