BSSN sejauh ini telah mengembangkan dan mengelola berbagai aplikasi yang dipakai oleh kementerian/lembaga.
Cyberthreat.id – Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian mengatakan, lembaganya sejauh ini telah mengembangkan dan mengelola berbagai aplikasi yang dipakai oleh kementerian/lembaga di Indonesia.
Hal itu disampaikan Hinsa dalam peluncuran aplikasi manajemen kata sandi bernama “SATRIA” di Jakarta yang dilakukan secara hibrida (online dan offline) dan disiarkan di kanal YouTube BSSN, Selasa (2 November 2021). (Baca: BSSN Kenalkan Aplikasi Manajemen Kata Sandi ‘SATRIA’)
Ia mencontohkan, aplikasi KRISNA (Sistem Kolaborasi Dan Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran) yang dipakai oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Selanjutnya, ada aplikasi SKIE (Sistem Komunikasi dan Informasi Ekstranet) di Kemeterian Luar Negeri dan aplikasi SPPT-TI (Sistem Penanganan Perkara Tindak Pidana secara Terpadu Teknologi Informasi) di Kemenkopolhukam, dan SPBE (Sistem Pemerientahan Berbasis Elektronik) di KemenPAN-Reformasi Birokrasi.
Hinsa juga memaparkan bahwa BSSN sedang mempersiapkan sebanyak 15 aplikasi, antara lain:
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.