Badan mata-mata Inggris, GCHQ, dikabarkan menjalin kontrak kerja sama dengan Amazon Web Service (AWS).
Cyberthreat.id – Badan intelijen Inggris, GCHQ, dikabarkan menjalin kontrak kerja sama dengan Amazon Web Service (AWS).
Mereka membuat kesepakatan dalam penampungan informasi rahasia yang bertujuan untuk meningkatkan penggunaan analisis data dan kecerdasan buatan (AI) dalam spionase, demikian menurut laporan Financial Times, Senin (25 Oktober 2021) dikutip dari Reuters.
Laporan tersebut juga menyebutkan, GCHQ telah melakukan pengadaan sistem keamanan cloud tingkat tinggi yang akan digunakan oleh layanan M15 dan M16, serta departemen pemerintah lain, seperti Kementerian Pertahanan.
Menurut sumber FT, kesepakatan bersama itu telah diteken Inggris dengan unit layanan cloud Amazon.com Inc. tersebut tahun ini.
Sayangnya, GCHQ enggan mengomentari laporan tentang hubungannya dengan pemasok teknologi. AWS sendiri menolak berkomentar.
Pada Februari lalu, Reuters melaporkan, bahwa agen mata-mata siber di divisi penyadapan GCHQ mengatakan mereka telah sepenuhnya menggunakan kecerdasan buatan untuk mengungkap pola dalam sejumlah besar data global dalam melawan disinformasi dan menjerat pelaku kekerasan anak.
"AI, seperti banyak teknologi lainnya, menawarkan janji besar bagi masyarakat, kemakmuran, dan keamanan. Dampaknya pada GCHQ juga sama besarnya," kata Jeremy Fleming, Direktur GCHQ, kala itu.
GCHQ menggunakan bentuk dasar AI seperti teknologi terjemahan selama bertahun-tahun, tetapi sekarang meningkatkan penggunaannya, sebagian di antaranya sebagai respons terhadap penggunaan AI oleh negara-negara yang bermusuhan dan sebagian karena faktor ledakan data.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.