Walmart Inc menyediakan gerai pembelian mata uang kripto (cryptocurrency) jenis Bitcoin.
Cyberthreat.id – Walmart Inc, perusahaan jaringan ritel terkemuka asal AS, mengatakan bahwa sebagian tokonya di AS menyediakan gerai pembelian mata uang kripto (cryptocurrency) jenis Bitcoin.
Toko-toko yang dipilih bakal dipasang mesin mirip halnya ATM oleh Coinstar—dikenal penyedia mesin penukaran koin fisik dengan uang tunai—yang telah bermitra dengan bursa kripto CoinMe.
Menurut Reuters, Kamis (21 Oktober 2021), saat ini ada 200 gerai Coinstar yang ditempatkan di toko Walmart di AS.
Pada September lalu, Walmart sempat membuat lonjakan harga cryptocurrency gara-gara sebuah siaran pers palsu.
Nama Walmart dicatut. Disebutkan dalam siaran pers, perusahaan telah mengadakan kerja sama penggunakan Litecoin, demikian rilis yang dikeluarkan oleh distributor rilis berita GlobeNewswire.
Harga kripto langsung merosot setelah Walmart membantah telah mengeluarkan pernyataan tersebut. “Walmart tidak memiliki hubungan dengan Litecoin,” ujar Walmart.
Dikutip dari Coindesk, Litecoin ialah salah satu mata uang kripto yang dirilis pada akhir 2011 oleh mantan insinyur Google dan Coinbase, Charlie Lee. Hanya sekitar 84 juta Litecoin yang dibuat, empat kali lipat dari total pasokan Bitcoin. Litecoin juga diklaim lebih murah dan lebih cepat transaksinya dibandingkan Bitcoin.
Menanggapi hal itu, GlobeNewswire lalu mengeluarkan notifikasi untuk mengabaikan rilis berita tersebut. Mereka mengatakan mulai menerapkan proses otentikasi baru untuk mencegah kejadian serupa terulang lagi.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.