Fintech lending juga disebut sebagai layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi (LPMUBTI).
Cyberthreat.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sebagai pengawas lembaga keuangan, pada 11 Oktober 2021, mengeluarkan pembaruan terkait dengan jumlah penyelenggara pinjaman online (pinjol) atau fintech peer-to-peer lending (P2P).
Fintech lending/P2P merupakan layanan jasa keuangan non-bank untuk mempertemukan pemberi pinjaman (lender) dengan penerima pinjaman (borrower) dalam rangka perjanjian pinjam-meminjam uang dalam bentuk rupiah secara langsung melalui sistem elektronik
Fintech lending juga disebut sebagai layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi (LPMUBTI).
“Sampai dengan 6 Oktober 2021, total jumlah penyelenggara fintech peer-to-peer lending yang terdaftar dan berizin di OJK sebanyak 106 penyelenggara,” tutur OJK dalam situs webnya, diakses Kamis (21 Oktober 2021).
Total saat ini jumlah pinjol berizin dan terdaftar di OJK sebanyak 106 penyelenggara. Untuk mengecek daftar secara keseluruhan bisa klik di sini.
Menurut OJK, ada penambahan 13 pinjol berizin, antara lain:
Dengan adanya penambahan tersebut, kata OJK, sesuai dengan surat keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK, jumlah pinjol berizin menjadi 98 penyelenggara.
Dalam pembaruan laporan tersebut, OJK juga mengumumkan pembatalan tanda bukti terdaftar pinjol bernama PT Alfa Fintech Indonesia. “Dikarenakan ketidakmampuan penyelenggara meneruskan kegiatan operasional,” kata OJK.
Anda juga bisa mengontak OJK 157 melalui nomor telepon 157 atau melalui layanan chatbot di WhatsApp di nomor telepon 081157157157 untuk mengcek status izin penawaran produk jasa keuangan.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.