Semua peranti lunak dan keras yang terkait dengan China disingkirkan.
Cyberthreat.id – Amerika Serikat sejak tahun lalu mendorong perubahan besar-besaran di bidang telekomunikasi. Semua peranti lunak dan keras yang terkait dengan China disingkirkan.
Terbaru, pada Senin (27 September 2021), Komisi Komunikasi Federal Amerika Serikat (FCC) akan menggelontorkan bantuan senilai US$1,9 miliar ke sebagian besasr operator telekomunikasi pedesaan karena telah menghapus peralatan jaringan buatan Huawei dan ZTE Corp yang dianggap sebagai ancaman keamanan nasional AS.
Program bantuan tersebut akan dimulai pada 29 Oktober mendatang hingga 14 Januari 2022, demikian dikutip dari Reuters, diakses Selasa (28 September)
Tahun lalu, FCC menetapkan Huawei dan ZTE sebagai ancaman keamanan nasional terhadap jaringan komunikasi. Kebijakan ini berimbas pada larangan bagi perusahaan AS yang mendapatkan bantuan pemerintah senilai US$8,3 miliar untuk membeli peralatan dari kedua perusahaan tersebut.
Pada Desember tahun lalu, FCC mengharuskan operator telekomunikasi untuk mengganti seluruh peralatan ZTE atau Huawei. Hanya, operator kecil di pedesaan terkendala oleh biaya jika harus mengganti seluruh peralatan.
Akhirnya, FCC memperluas persyaratan perusahaan yang diperintahkan untuk mengganti peralatan. Syaratnya perusahaan yang memiliki 10 juta atau lebih pelanggan dari sebelumnya diperuntukkan bagi bisnis yang memiliki 2 juta atau lebih pelanggan.
Selain Huawei dan ZTE, perusahaan yang terkena dampak dari perubahan besar itu, termasuk Hytera Communications Corp, Hangzhou Hikvision Digital Technology Co, dan Zhejiang Dahua Technology Co. Sejak Agustus 2020, pemerintah AS melarang agen federal membeli barang atau jasa dari salah satu dari lima perusahaan China ini.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.