Bank sentral Chile berencana merilis mata uang digital (cryptocurrency) sendiri pada awal 2022.
Cyberthreat.id – Bank sentral Chile berencana merilis mata uang digital (cryptocurrency) sendiri pada awal 2022.
Presiden bank sentral, Mario Marcel, menuturkan saat ini telah terbentuk kelompok kerja tingkat tinggi untuk mempelajari strategi jangka menengah untuk mencetak “peso digital” guna memenuhi kebutuhan “industri pembayaran yang dinilainya makin menantang.”
Mario mengatakan hal itu saat rapat kerja bersama legislator Chile, Senin (27 September 2021), dikutip dari Reuters, diakses Selasa (28 September).
"Untuk tujuan terkait dengan kebutuhan publik, stabilitas keuangan, dan efektivitas kebijakan moneter, bank sentral akan menetapkan, pada awal 2022, sebuah rancangan persyaratan penerbitan peso digital di Chile," ujarnya.
Mario mengatakan kelompok kerja akan secara kritis mengevaluasi risiko terhadap sistem perbankan Chile dan efisiensi kebijakan moneternya.
Di Chile, pembayaran digital tengah melonjak, kata dia, dengan lebih dari 40 persen konsumsi rumah tangga disalurkan melalui kartu kredit atau sistem serupa serta transfer digital.
Chile, negara Amerika Selatan yang relatif kaya, selama beberapa dekade membanggakan salah satu industri perbankan dan keuangan paling stabil di kawasan itu.
Di sisi lain, sebagian bank sentral di dunia masih mengkhawatirkan kenaikan mata uang digital karena dapat merusak kendali sistem keuangan dan moneter, meningkatkan risiko sistemik, mempromosikan kejahatan keuangan, dan merugikan investor.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.