Sri Mulyani meminta masyarakat tidak takut jika mendapat ancaman, termasuk jika pelaku mengancam mempidanakan.
Cyberthreat.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai modus penipuan yang mengatasnamakan Bea Cukai. Lembaga itu, menurut Sri Mulyani, tidak pernah memungut uang pembayaran pajak barang melalui nomor rekening pribadi.
"Jika ada yang menerima barang dari luar negeri atau melakukan pembelian daring, kemudian mendapat telepon mengatasnamakan @beacukairi dan meminta transfer uang pembayaran pajak atas barang kirimanmu, itu tidak benar!," kata Sri Mulyani lewat akun Instagram terverifikasi, Rabu (22 September 2021).
Sri Mulyani mengatakan, semua mekanisme pembayaran barang masuk menggunakan mekanisme kode billing. Itu sebabnya, ia meminta masyarakat tidak takut jika mendapat ancaman, termasuk jika pelaku mengancam mempidanakan.
Untuk memastikan status atau tagihan bea masuk dan pajak barang kiriman, Sri Mulyani mengatakan masyarakat bisa cek langsung di situs web Bea Cukai lewat tautan beacukai.go.id/barangkiriman atau langsung hubungi BRAVO Bea Cukai di 1500225 atau melalui media sosial @bravobeacukai.
"Jadi jangan sampai tertipu, ya!," tegas Sri Mulyani.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.