Untuk menambah privasi dan keamanan pengguna, WhatsApp mulai pekan ini mengenalkan fitur baru bernama “View Once” (Sekali Lihat).
Cyberthreat.id – Untuk menambah privasi dan keamanan pengguna, WhatsApp mulai pekan ini mengenalkan fitur baru bernama “View Once” (Sekali Lihat).
Pengguna hanya akan diberi kesempatan sekali melihat foto atau video yang diterima di ruang obrolan (chat). Fitur ini sama halnya yang telah diterapkan oleh pesaingnya, Snapchat.
Dengan fitur tersebut, WhatsApp menjaga agar tidak semua hal yang dibagikan oleh pengguna menjadi jejak digital yang permanen. Selain itu, alasan lain menerapkan fitur tersebut agar tidak menghabiskan ruang penyimpanan pada telepon.
“Itulah sebabnya kami meluncurkan fitur ‘View Once’ yang dapat menghilangkan foto dan video dari chat setelah dibuka,” ujar WhatsApp di blog perusahaan diakses Rabu (4 Agustus 2021).
Adanya fitur tersebut pengguna bisa mengirimkan sesuatu yang dianggap rahasia, misal, foto keluarga atau informasi sensitif seperti kata sandi wi-fi. WhatsApp mengklaim bahwa fitur tersebut juga dilindungi oleh enkripsi end-to-end sehingga platform tak dapat melihatnya.
“Media (foto dan video) juga akan ditandai dengan ikon ‘sekali lihat’,” ujar WhatsApp. (Baca: Cara Kirim Foto/Video 'View Once' di WhatsAp yang Terlihat Sekali dan Langsung Terhapus)
Selanjutnya, ketika media itu telah dilihat, pesan media di chat berubah dengan status “dibuka” agar tidak rancu dengan pesan lain di chat.
Di halaman Pusat Bantuan WhatsApp juga dijelaskan beberapa hal jika pengguna telah mengaktifkan fitur “View Once”, sebagai berikut:
Namun begitu, WhatsApp juga memperingatkan bahwa penerima pesan foto atau video sekali lihat masih bisa:
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.