Karena sebagian besar data itu merupakan data kependudukan termasuk TNI dan Polri.
Cyberthreat.id – Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan, Achmad Yurianto, memaparkan sejumlah potensi risiko yang akan muncul apabila data 279 juta penduduk Indonesia yang diklaim penjual di RaidForums adalah benar adanya.
Risiko pertama yakni keamanan nasional. Yurianto mengatakan ini berisiko terhadap keamanan nasional karena sebagian besar data itu merupakan data kependudukan termasuk TNI dan Polri.
"Kalau memang benar data itu yang dimiliki dan sesuai dengan kenyataan, maka risiko keamanan nasional semakin terlihat," ujar Yurianto dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IX DPR RI yang ditayangkan di YouTube Komisi IX DPR RI, Selasa (25 Mei 2021).
Kedua, risiko terhadap reputasi pelaksanaan jaminan kesehatan nasional. Menurutnya, kondisi ini bisa kontraproduktif dengan keinginan pemerintah yang ingin memantapkan peran Jaminan Kesehatan Nasional sebagai bagian dari pembangunan kesehatan secara nasional.
Berita Terkait:
Ketiga, risiko intervensi sistem internal. Yurianto mengatakan berdasarkan hasil pengawasan internal, sistem berjalan mulai pusat hingga daerah hingga ke deputi kewilayahaan. Karena itu, pihaknya merumuskan sejak awal bersama dengan kinerja dari direksi untuk menanggapi isu-isu tentang dugaan kebocoran data.
"Kami segera memberikan saran, nasihat dan pertimbangan secara tertulis, lisan dan terlibat langsung dalam berbagai pertemuan isu kebocoran data peserta," ujarnya.
Dewas BPJS pun meminta empat hal untuk dilakukan oleh direksi BPJS Kesehatan antara lain:
Redaktur: Andi Nugroho
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.