Awal tahun ini, Departemen Pertahanan AS, di bawah pemerintahan Trump, menetapkan perusahaan itu memiliki hubungan dengan militer China
Cyberthreat.id - Departemen Pertahanan AS akan menghapus Xiaomi China dari daftar hitam pemerintah, menurut pengajuan pengadilan, membuka jalan bagi investasi orang Amerika di masa depan di perusahaan pembuat ponsel pintar itu.
Seperti dilaporkan Reuters, Rabu (12 Mei 2021), pengajuan tersebut menyatakan bahwa kedua pihak akan setuju untuk menyelesaikan proses pengadilan yang sedang berlangsung tanpa perselisihan lebih lanjut, yang mengakhiri pertengkaran singkat dan kontroversial antara perusahaan perangkat keras dan Washington.
Xiaomi tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters.
Awal tahun ini, Departemen Pertahanan AS, di bawah pemerintahan Trump, menetapkan perusahaan itu memiliki hubungan dengan militer China dan memasukkannya ke dalam daftar yang akan membatasi investasi AS di perusahaan tersebut.
Xiaomi dengan cepat menanggapi dengan mengajukan gugatan terhadap pemerintah AS, menyebut tindakan itu "melanggar hukum dan tidak konstitusional" dan menyangkal hubungan apa pun dengan militer China.
Pada bulan Maret, di bawah pemerintahan Biden yang baru, hakim federal memblokir sementara penegakan daftar hitam.[]
Berita Terkait:
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.