Apple Inc merekrut ilmuwan Samy Bengio yang keluar dari Google di tengah konflik di perusahaan mesin pencari itu terkait penelitian kecerdasan buatan.
Cyberthreat.id – Apple Inc merekrut ilmuwan Samy Bengio yang keluar dari Google di tengah konflik di perusahaan mesin pencari itu terkait penelitian kecerdasan buatan.
Bengio meninggalkan Google pekan lalu setelah sekitar 14 tahun bekerja. Ia keluar karena ingin mengejar “peluang menarik lain”, demikian menurut Reuters, Selasa (4 Mei 2021).
Bengio direncanakan memimpin unit riset AI di Apple di bawah Wakil Presiden Senior Pembelajaran Mesin dan Strategi AI, John Giannandrea, kata sumber Rueters.
John sendiri bergabung dengan Apple pada 2018, juga sebelumnya menghabiskan sekitar delapan tahun di Google.
Keluarnya Bengio di tengah konflik di Google dalam beberapa bulan terakhir. Rekan sejawatnya, Margaret Mitchell, dipecat oleh Google lantaran dituding mengirimkan file elektronik perusahan, sedangkan Timnit Gebru memilih keluar perusahaan daripada mencabut laporan makalahnya tentang AI.
Mitchell dan Gebru bersama-sama memimpin tim Google yang meneliti masalah etika AI. Mereka menyuarakan keprihatinan tentang kekhawatiran ras dan ketidaksetaraan gender di Google
Bengio sendiri berada di posisi mendukung keduanya. Di Google, melalui proyek Google Brain, ia memajukan algoritma pembelajaran mendalam yang mendukung sistem AI untuk menganalisis gambar, ucapan, dan data lainnya.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.