Cuplikan visual yang diambil dari film atau acara televisi, seringkali tanpa izin, dipakai oleh pengguna internet China di platform video pendek untuk lelucon.
Cyberthreat.id – Lebih dari 70 komunitas film dan acara televisi (produsen dan asosiasi) China mendesak agar platform video pendek segera menghapus konten-konten mereka yang digunakan tanpa izin.
Cuplikan visual yang diambil dari film atau acara televisi, seringkali tanpa izin, dipakai oleh pengguna internet China di platform video pendek untuk lelucon dan informasi.
Kelompok Tencent Video dan Alibaba Youku mengeluarkan daftar tuntutan yang meminta platform video pendek untuk segera membersihkan konten yang tidak sah, CCTV melaporkan, Jumat (23 April 2021), seperti dikutip dari Reuters.
Selain itu, mereka juga mendesak agar platform meningkat upaya moderasi konten guna mencegah pelanggaran di masa depan, seperti menerapkan pemfilteran kata kunci.
Dua pekan lalu, kelompok tersebut juga memperingatkan platform video pendek bahwa pihaknya akan mengambil langkah hukum jika operator platform masih membiarkan konten bajakan terus berkembang biak.
Operator video pendek populer di China, seperti Kuaishou dan Douyin (TikTok China milik ByteDance) belum memberikan komentar terkait hal tersebut. Keduanya termasuk platform tempat ratusan juta pengguna China menonton video pendek, live streaming, dan belanja online.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.