Perusahaan mendesain agar pengguna dapat memilih apakah menyembunyikan jumlah “Like” baik pada unggahan sendiri atau orang lain.
Cyberthreat.id – Aplikasi berbagi foto dan video sosial milik Facebook Inc, Instagram, merilis uji coba skala global pada Rabu (14 April 2021) terkait fitur jumlah “Like”—diekspresikan dengan ikon berbentuk hati.
Perusahaan mendesain agar pengguna dapat memilih apakah menyembunyikan jumlah “Like” baik pada unggahan sendiri atau orang lain.
Uji coba tersebut merespons beragam masukan dari pengguna terkait apakah jumlah “Like” sebaiknya dihapus atau tidak—selama ini fitur tersebut “biasa digunakan sebagai ukuran popularitas.”
“Pada 2019, kami mulai menyembunyikan hitungan agar sekelompok kecil orang dapat memahami jika hal itu dapat mengurangi tekanan ketika pengguna mengunggah sesuatu ke Instagram,” ujar Facebook dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, diakses Kamis (15 April).
Facebook sebelumnya telah menguji coba untuk menyembunyikan “Like” untuk pengguna di Australia.
Pada Maret lalu, Instagram secara tidak sengaja menyembunyikan “Like” di sejumlah besar pengguna sebagai uji coba kecil. Ternyata, uji coba itu mendapatkan reaksi besar. Sejumlah pengguna memandang bahwa fitur itu penting bagi kesehatan pengguna, sedangkan yang lain melihat sebagai “bencana bagi pembuat konten yang bermitra dengan merek”.
Makanya, perusahaan kali ini akan menguji coba hal baru. Namun, mereka tak menjelaskan berapa banyak pengguna yang bakal ikut dalam uji coba tersebut.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.