Data yang tersedia untuk umum tersebut—di forum jual beli data—diklaim memang tersedia atau dapat diakses melalui API aplikasi.
Cyberthreat.id – Aplikasi audio sosial asal Amerika Serikat, Clubhouse, membantah bahwa data penggunanya bocor. Perusahaan mengatakan tidak sedang mengalami pelanggaran sistem elektronik.
Data yang tersedia untuk umum tersebut—di forum jual beli data—diklaim memang tersedia atau dapat diakses melalui API aplikasi.
“Ini [informasi, red] menyesatkan dan salah. Clubhouse tidak dibobol atau diretas. Data yang dimaksud ialah semua informasi profil publik dari aplikasi kami yang dapat diakses oleh siapa saja melalui aplikasi atau API kami,” tulis Clubhouse (@joinClubhouse) di Twitter ketika menanggapi cuitan dari akun @Techmeme yang mengutip berita CyberNews, Minggu (11 April 2021).
Sebelumnya, pada Sabtu (10 April), CyberNews, diakses Senin (12 April) menurunkan artikel tentang dugaan kebocoran data pengguna Clubhouse. Data pengguna yang diduga bocor itu diklaim berisi 1,3 juta catatan pengguna.
Informasi data pengguna Clubhouse yang ditawarkan di forum jual beli data. Sumber: CyberNews
Basis data yang bocor berisi berbagai informasi terkait pengguna, antara lain:
Contoh data yang bocor
Jika Anda merasa khawatir apakah informasi tentang diri Anda di Clubhouse bocor, bisa lakukan sejumlah hal berikut, seperti dikutip dari CyberNews:
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.