Perintah Eksekutif 13694 memungkinkan pihak berwenang untuk memblokir properti entitas yang terlibat dalam aktivitas serangan dunia maya.
Cyberthreat.id - Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada hari Senin mengirim surat kepada Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat untuk memperpanjang perintah eksekutif (executive order) mengenai sanksi yang dikeluarkan sebagai tanggapan atas serangan dunia maya.
Perintah Eksekutif 13694, yang dikeluarkan pada tahun 2015 oleh presiden Barack Obama, memungkinkan pihak berwenang untuk memblokir properti entitas yang terlibat dalam "aktivitas signifikan yang mendukung dunia maya berbahaya."
Mantan presiden Donald Trump, yang menjabat pada Januari 2017, juga memperpanjang perintah eksekutif ini setiap tahun sejak 2017 hingga 2020.
“Aktivitas signifikan yang mendukung dunia maya dan berbahaya yang berasal dari, atau diarahkan oleh orang-orang yang berlokasi, secara keseluruhan atau sebagian besar, di luar Amerika Serikat terus menimbulkan ancaman yang tidak biasa dan luar biasa terhadap keamanan nasional, kebijakan luar negeri, dan ekonomi Amerika Serikat. Oleh karena itu, saya telah memutuskan bahwa keadaan darurat nasional yang dideklarasikan dalam Perintah Eksekutif 13694 perlu dilanjutkan sehubungan dengan aktivitas signifikan yang mendukung dunia maya yang berbahaya, "demikian bunyi surat Presiden Biden seperti dilansir dari Security Week, Selasa (30 Maret 2021).
Surat tersebut (bisa diakses di sini) menjelaskan bahwa keadaan darurat nasional secara otomatis dihentikan kecuali presiden memperpanjangnya dalam waktu 90 hari sebelum tanggal peringatan deklarasi tersebut.
Mengingat perintah eksekutif ini telah diperpanjang setiap tahun sejak dikeluarkan oleh Obama, kemungkinan besar perlu diperpanjang lagi tahun depan.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.