Proses transfer membutuhkan waktu antara tiga hingga tujuh hari untuk memverifikasi bahwa permintaan transfer datang dari pemilik sebenarnya.
Cyberthreat.id - Setelah bertahun-tahun menghindari terhubung dengan platform lain, Apple minggu ini memperkenalkan layanan baru yang memungkinkan pengguna iCloud mentransfer foto dan videonya ke gudang penyimpanan Google Foto.
Seperti dijelaskan dalam laman dukungan Apple tanggal 2 Maret 2021, pengguna iPhone dan perangkat Apple lainnya dapat mengunjungi situs web privasi Apple dan masuk menggunakan Apple ID untuk melihat opsi "Transfer salinan data Anda". Setelah memilih opsi ini dan mengikuti petunjuknya, Apple akan mentransfer foto dan video dari iCloud ke Google Photos.
Proses ini tidak menghapus konten yang Anda disimpan di gudang penyimpanan virtual iCloud milik Apple. Itu hanya memindahkan salinannya ke Google Photos.
Bagaimana Pengamanannya?
Apple mengatakan proses transfer membutuhkan waktu antara tiga hingga tujuh hari untuk memverifikasi bahwa permintaan transfer datang dari pemilik sebenarnya.
Untuk mengamankan prosesnya, pengguna harus mengaktifkan otentikasi dua faktor untuk akun ID Apple, dan memiliki akun Google Photos dengan kapasitas ruang penyimpanan yang sesuai dengan ukuran file yang ingin disalin.
Namun, tidak semua file bisa disalin. Album Cerdas, Foto Langsung, konten aliran foto, beberapa metadata, dan beberapa foto RAW tidak dapat ditransfer, tetapi format termasuk .jpg, .png, .webp, .gif, beberapa file RAW, .mpg, .mod,.mmv, .tod, .wmv, .asf, .avi, .divx, .mov, .m4v, .3gp, .3g2, .mp4, .m2t, .m2ts, .mts, dan .mkv bisa disalin.
Layanan transfer Apple tersedia untuk pelanggan di Australia, Kanada, Uni Eropa, Islandia, Liechtenstein, Selandia Baru, Norwegia, Swiss, Inggris Raya, dan Amerika Serikat untuk saat ini.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.