TikTok, platform berbagi video pendek asal China, akan menandai konten yang belum terverifikasi sebelum dibagikan oleh penggunanya.
Cyberthreat.id – TikTok, platform berbagi video pendek asal China, akan menandai konten yang belum terverifikasi sebelum dibagikan oleh penggunanya.
TikTok menyebutkan fitur baru tersebut sebagai salah satu cara untuk mencegah disinformasi di platformnya. Label peringatan juga akan ditambahkan ke video tersebut.
Demikian disampaikan TikTok, milik perusahaan China ByteDance, dalam pernyataan yang diunggah di blognya, Rabu (3 Februari 2021), seperti dikutip dari Reuters.
Saat masih memilih untuk membagikan video, peringatan lain muncul sebagai langkah tambahan bagi pengguna untuk berhenti sejenak dan mempertimbangkan kembali apakah akan diunggah atau tidak untuk mencegah pembagian konten menyesatkan yang tidak beralasan, kata Tiktok.
“Fitur ini akan diluncurkan secara global selama beberapa minggu mendatang, mulai hari ini (baca: kemarin) di AS dan Kanada,” kata perusahaan itu.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.