Manajemen Prakerja memastikan link yang beredar itu adalah hoaks. Pemerintah hingga kini belum membuka pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang 12
Cyberthreat.id - Tautan link palsu yang mendompleng program Kartu Prakerja kembali beredar di WhatsApp. Pelaku memanfaatkan pengumuman pemerintah yang menyebut akan melanjutkan program Kartu Prakerja gelombang ke-12 tahun ini. Padahal, pemerintah belum mengumumkan kapan gelombang ke-12 akan dibuka lagi.
Sejumlah tautan link yang beredar beralamat di https://dashboard.prakerja12.info/ dan http://dashboard.prakerja12.xyz/.
Situs palsu tersebut dibuat menyerupai situs web resmi Kartu Prakerja yang beralamat di prakerja.go.id.
Saat Cyberthreat.id mengakses tautan itu, muncul iming-iming pendaftar akan mendapat dana bantuan sebesar Rp600 ribu setiap bulan selama program itu berjalan. Padahal, pemerintah sendiri membatasi bantuan Kartu Prakerja hanya selama 4 bulan.
Calon pendaftar kemudian diminta mengisi data pribadi berupa nama dan nomor telepon. Setelah itu, pendaftar diminta membagikan link program Kartu Prakerja palsu itu ke 5 grup atau 20 kontak di WhatsApp. Syarat inilah yang membuat link palsu itu menyebar cepat di WhatsApp.
Manajemen Prakerja memastikan link yang beredar itu adalah hoaks. Head of Communication Project Management Officet (PMO) Kartu Prakerja Louisa Tuhatu mengatakan pemerintah hingga kini belum membuka pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang 12. Nantinya, kata dia, pembukaan gelombang 12 akan diumumkan melalui saluran media sosial resmi Kartu Prakerja dengan nama akun @prakerja.go.id, seperti nama website resminya.
"Pesan itu adalah hoaks yang bermaksud mengelabui masyarakat dan mencuri data pribadi. Kami meminta masyarakat untuk berhati-hati dalam memberikan data pribadi di situs yang tidak benar," kata Louisa kepada wartawan, Senin (18 Januari 2021).
Sebelumnya, pada Oktober 2020 lalu, modus serupa juga sempat beredar. Saat itu, alamat domain yang digunakan adalah https://prakerja[.]vip dan https://daftar.prakerja[.]vip. (Lihat: Hati-hati Ada Situs Web Kartu Prakerja Palsu)
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.