Lebih dari tiga juta pengguna internet diduga telah menginstal 15 ekstensi Chrome dan 13 ekstensi Edge yang terkontaminasi kode jahat.
Cyberthreat.id – Lebih dari tiga juta pengguna internet diduga telah menginstal 15 ekstensi Chrome dan 13 ekstensi Edge yang terkontaminasi kode jahat.
Temuan 28 ekstensi oleh perusahaan keamanan siber Avast tersebut mengarahkan pengguna ke situs-situs web berbahaya dan pengumpulan data pribadi pengguna.
"Untuk setiap pengalihan ke domain pihak ketiga, penjahat dunia maya akan menerima pembayaran," kata Avast seperti dikutip dari ZDNet, portal berita cybersecurity, diakses Kamis (17 Desember 2020).
Avast mengatakan menemukan ekstensi tersebut bulan lalu dan menemukan bukti bahwa beberapa ekstensi, bahkan telah aktif sejak Desember 2018.
Ekstensi tersebut dipakai oleh penjahat siber, di antaranya untuk:
Jika melihat praktik ekstensi, Avast meyakini motif serangan lebih ingin mendapatkan keuntungan uang. Sejauh ini, Avast merekomendasikan agar pengguna menghapus ekstensi dari browser.
Peneliti malware di Avast, Jan Rubín, mengatakan, tidak dapat mengidentifikasi apakah ekstensi telah dibuat dengan kode berbahaya sejak awal atau kode ditambahkan melalui pembaruan ketika ekstensi tersebut mulai populer.
Avast mengatakan telah melaporkan temuannya ke Google dan Microsoft dan kedua perusahaan masih menyelidiki ekstensi tersebut.
Di bawah ini adalah daftar ekstensi Chrome yang menurut Avast mengandung kode berbahaya:
Ekstensi berbahaya di Chrome
Ekstensi berbahaya di Edge:
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.