Aplikasi karaoke daring, WeSing, milik rakasa perusahaan internet China, Tencent, dihukum karena gagal menangani konten pornografi di platformnya.
Cyberthreat.id – Aplikasi karaoke daring, WeSing, milik rakasa perusahaan internet China, Tencent, dihukum karena gagal menangani konten pornografi dan gambar vulgar di platformnya.
Beberapa lagu, video, dan layanan streaming langsung di WeSing ditemukan berbau cabul yang jelas, tulis kantor berita China, Xinhua, seperti dikutip dari Shine.cn, diakses Selasa (24 November 2020).
Mode remaja yang ditawarkan aplikasi juga memungkinkan pengguna mengakses konten-konten cabul tersebut, ujar National Office for the Fight Against Pornography and Illegal Publication, dalam pernyataan resminya, Senin (23 November).
Otoritas tersebut meminta Tencent Music Entertainment untuk segera memperbaiki platform atas pelanggaran tersebut.
Selain itu, perusahaan yang bekerja sama dengan Spotify itu juga dikenai denda. Namun, pemerintah China tak menyebutkan berapa denda yang dijatuhkan kepada Tencent.
China sedang gencar menindak konten-konten pornografi daring dan publikasi ilegal di internet. Pemerintah akan menghukum setiap perusahaan internet yang gagal melakukan kontrol terhadap konten-konten porno.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.