Sebuah toko klub sepak bola, Cerezo Osaka, di Jepang menggunakan sebuah robot untuk memeriksa pengunjung agar mematuhi protokol kesehatan.
Cyberthreat.id – Sebuah toko klub sepak bola, Cerezo Osaka, di Jepang menggunakan sebuah robot untuk memeriksa pengunjung agar mematuhi protokol kesehatan.
Penempatan robot di toko tersebut merupakan langkah uji coba yang akan dilakukan selama sebulan atau hingga akhir November ini.
Robot tersebut bernama Robovie yang dikembangkan oleh Advanced Telecommunications Research Institute International di Kyoto.
“Welcome to our shop, I’m Robovie,” ujar robot itu mengenalkan diri ketika bertemu dengan pengunjung tokonya, seperti dikutip dari Reuters, diakses Rabu (18 November 2020).
Lalu, ia akan memindai wajah orang tersebut apakah memakai masker atau tidak. Jika tidak, ia akan memberitahu pengunjung segera memakai masker.
Begitu pula, ketika di antrean kasir, Robovie juga memindai apakah pembeli menerapkan jaga jarak atau tidak. Pemakaian robot tersebut untuk menyadarkan para pengunjung agar tetap waspada dan mencegah penyebaran virus corona.
Pengembang Robovie berharap eksperimen ini akan mengurangi kontak antara pembeli dan staf toko. Robovie telah dilengkapi dengan informasi yang dimuat sebelumnya tentang tata letak toko, sehingga robot ini sudah mengenali toko dan dapat memandu para pengunjung.
Robovie dikembangkan dengan dilengkapi kamera canggih yang dikombinasikan dengan teknologi sinar laser 3D dan kecerdasan buatan (AI) guna operasionalnya, tulis Gizmochina.com.
Penggunaan robot di masa pandemi Covid-19 berperan penting termasuk di pusat isolasi dan rumah sakit karena solusi aman untuk situasi pandemi seperti saat ini yang berisiko bagi manusia.[]
Redaktur: Andi Nugroho
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.