Google, raksasa mesin pencari internet, merilis pembaruan peramban Chrome versi 86.0.4240.198 pada Rabu (11 November 2020).
Cyberthreat.id – Google, raksasa mesin pencari internet, merilis pembaruan peramban Chrome versi 86.0.4240.198 pada Rabu (11 November 2020).
Pembaruan tersebut untuk menambal dua kerentanan zero-day yang diyakini telah target penjahat untuk dieksploitasi, demikian seperti dikutip dari ZDNet, diakses Kamis (12 November).
Menurut Google, keduanya ialah kerentanan atau bug keempat dan kelima yang ditambal selama tiga pekan terakhir.
Perbedaan kedua bug tersebut dengan zero-day sebelumnya, yaitu tiga bug awal ditemukan oleh internal Google, sedangkan dua bug terakhir berasal dari peneliti independen anonim.
Dua zero-day terbaru itu dilabeli:
“Saat ini tidak diketahui apakah kedua kerentanan telah digunakan bersama, sebagai bagian dari rantai eksploitasi, atau digunakan secara individual. Yang pertama dilaporkan pada Senin kemarin, sedangkan yang kedua dilaporkan kemarin,” tulis ZDNet.
Kerentanan sebelumnya yang telah ditambal Google, yaitu
Sebagian besar zero-day biasanya digunakan dalam serangan bertarget terhadap sejumlah kecil target. Jadi, sebagian besar pengguna tidak perlu panik.
Meskipun tingkat bahayanya tidak jelas bagi pengguna biasa, pengguna Chrome tetap disarankan untuk memperbarui ke v86.0.4240.198 melalui fungsi pembaruan bawaan browser sesegera mungkin.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.