Indonesiakaya.com merupakan portal yang berisi informasi yang memperkenalkan keragaman budaya Indonesia.
Cyberthreat.id - Situs kebudayaan yang berada di bawah naungan Bakti Budaya Djarum Foundation, IndonesiaKaya.com, disusupi peretas yang mengubah tampilan pada salah satu kanalnya.
Tidak diketahui pasti sejak kapan penyusupan itu terjadi.
Saat diakses pada Jumat siang (6 November 2020), sang peretas yang menggunakan nama ./ikari404 mengubah tampilan pada sebuah kanal di situs itu dengan tampilan gambar anime pria berwarna ungu, yang menunjukan gambar tangan jari tengah, dan tulisan F*ck You.
"Hacked By ./ikari404. We Are : UmbrellaTikTok - HanubyHell - RiSeArd13 - ./Ikari404 - Mr.9.5.9 - WhiteDeath - Mr.Joker366 - And All Member Baby Cyber Mafia," tulis sang peretas dalam halaman tersebut.
Penelusuran Cyberthreat.id melalui Defacer.id, akun ./ikari404 sudah aktif melakukan deface sejak 2018 lalu, dan sudah melakukan 1.101 deface. Sedangkan dari Zone-h.org dia sudah melakukan deface sebanyak 2.052 situs web. Situs web yang diubah tampilannnya merupakan situs web milik Pemerintah Indonesia, swasta, sekolah, kampus, dan situs web asal luar negeri.
Indonesiakaya.com merupakan portal yang berisi informasi yang memperkenalkan keragaman budaya Indonesia. Portal informasi ini mendapatkan dukungan dari Bakti Budaya Djarum Foundation.
"Dalam portal ini, masyarakat bisa mendapatkan informasi tentang kekayaan yang dimiliki Indonesia dalam bentuk artikel, foto dan video melalui kanal-kanal yang ada di Indonesia Kaya," ungkap situs web tersebut.
Cyberthreat.id sudah mencoba untuk menghubungi Indonesia Kaya melalui instagram, email, dan juga Email, namun belum mendapatkan jawaban.[]
Editor: Yuswardi A. Suud
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.