Campari Group terkenal dengan merek-merek minuman seperti Campari, Cinzano, dan Appleton.
Cyberthreat.id – Campari Group, perusahaan minuman terkenal asal Italia, diserang geng peretas ransomware RagnarLocker. Peretas mengancam akan merilis file yang dicurinya jika tidak segera membayar tebusan dalam sepekan.
Campari Group terkenal dengan merek-merek minuman seperti Campari, Cinzano, dan Appleton.
Campari menjadi perusahaan minuman besar kedua yang mengalami serangan ransomware setelah Arizona Beverages dalam dua tahun terakhir.
Serangan itu terjadi pada 1 November 2020 dan peretas tengah mencoba memeras perusahaan. Permintaan tebusan yang diminta peretas senilai US$ 15 juta, tulis ZDNet, portal berita cybersecurity, diakses Jumat (6 November 2020).
Baca:
Tangkapan layar jaringan internal Campari Group dan dokumen perusahaan diunggah di peretas di portal web gelap miliknya yang biasa menampilkan data-data curian. Termasuk, bukti-bukti berupa salinan kontrak yang diteken Campari dengan aktor AS Matthew McConaughey untuk merek bourbon Wild Turkey.
Pada Selasa (3 November), dalam siaran pers singkatnya, Campari mengatakan, sedang bekerja untuk memulihkan sistem komputernya yang terenkripsi.
Campari juga mengatakan, perusahaan telah mengetahui sejak pertama kali serangan dan sejak itu telah mengisolasi sistem yang terkena dampak.
Hingga berita ini ditulis, situs web Campari masih belum bisa di akses.[]
Redaktur: Andi Nugroho
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.