Tools tersebut akan mulai diluncurkan ke seluruh pengguna WhatsApp di seluruh dunia pekan ini.
Cyberthreat.id – Layanan olah pesan daring, WhatsApp, merancang ulang manajemen ruang penyimpanan file di platformnya. Ini akan memudahkan pengguna melihat seberapa besar file yang disimpan di ponselnya.
Tools tersebut akan mulai diluncurkan ke seluruh pengguna WhatsApp di seluruh dunia pekan ini, tutur perusahaan milik Facebook itu seperti dikutip dari The Verge, Selasa (3 November 2020).
Untuk memeriksa manajemen ruang penyimpanan, pengguna bisa masuk ke Settings>Storage and data>Manage storage.
Tools yang tersedia di WhatsApp saat ini hanya memperlihatkan semua obrolan yang tersedia berdasarkan, seperti jumlah pesan, foto, GIF, dan video yang diterima pengguna. Namun, pengguna tidak bisa memilih pesan mana yang dihapus.
Gambar 1.
Berikut ini tampilan manajemen ruang penyimpanan di WhatsApp saat ini sebelum berganti yang baru. Gambar 1 menunjukkan secara keseluruhan ruang penyimpanan file baik berupa pesan, GIF, sticker, audio, video, dokumen dll yang diterima di WhatsApp. Gambar 2 menunjukkan detail per akun yang tersimpan di ruang penyimpanan. Urutan akun-akun tersebut berdasarkan besaran data yang tersimpan. | Foto: Cyberthreat.id/Andi Nugroho
Misal, jika ingin menghapus file multimedia, pengguna tak bisa menelusuri lebih jauh foto atau video mana yang tidak perlu disimpan lagi.
Namun, di tools baru nanti, pengguna bisa melihat file multimedia berbentuk mini yang bisa dipilih untuk dihapus. Pengguna juga bisa melihat akun-akun mana saja yang selama ini menyedot ruang penyimpanan begitu besar, seperti fitur tools sebelumnya. Berikut ini video manajemen ruang penyimpanan yang baru:
Redaktur: Andi Nugroho
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.