Facebook Inc akan melarang iklan yang mempromosikan orang-orang untuk enggan menggunakan vaksinasi alias anti-vaksinasi.
Cyberthreat.id – Facebook Inc akan melarang iklan yang mempromosikan orang-orang untuk enggan menggunakan vaksinasi alias anti-vaksinasi.
“Kami tidak ingin iklan ini ada di platform kami,” kata Facebook, Selasa (13 Oktober 2020), seperti dikutip di blog perusahaan.
“Sasaran kami adalah membantu pesan tentang keamanan dan kemanjuran vaksin menjangkau banyak orang, sekaligus melarang iklan informasi salah yang membahayakan kesehatan masyarakat.”
Jika sebuah iklan secara eksplisit menghalangi seseorang untuk mendapatkan vaksin, kata Facebook, perusahaan akan menampiknya. “Penegakan atas kebijakan ini akan dimulai beberapa hari ke depan,” tutur perusahaan.
Di Facebook, menurut The Verge, portal berita teknologi, diakses Minggu (18 Oktober, masih terdapat beberapa iklan tentang anti-vaksinasi yang dikampanyekan sejumlah grup Facebook.
Meski begitu, Facebook masih akan mengizinkan konten organik atau tidak berbayar yang menentang vaksinasi.
Bersamaan kebijakan iklan baru tersebut, Facebook juga secara aktif mempromosikan vaksinasi melalui kampanye informasi publik dan mengarahkan pengguna ke situs web vaksinasi via Preventive Health Facebook.[]
Redaktur: Andi Nugroho
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.