Setelah dirusak oleh Kelelawar Cyber Team, situs itu sempat normal, sebelum kemudian dirusak lagi oleh Banyumas Cyber Team.
Cyberthreat.id - Situs web milik Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bandarlampung menjadi sasaran serangan bertubi oleh peretas. Sempat diperbaiki, namun serangan kembali dilakukan oleh kelompok peretas yang berbeda.
Saat diakses pada Selasa pagi (13 Oktober 2020), situs dengan nama domain dprd-bandarlampung.go.id itu kini menampilkan karikatur seorang pria sedang duduk sambil tertunduk dengan latar belakang layar berwarna putih.
Pelaku menyebut dirinya sebagai 'Mr4NGG3R' dari Banyumas Cyber Team.
"Ada kalanya seseorang yang tulus lebih memilih pergi ketika ketulusannya tidak pernah dihargai. HidupBegituGelap," demikian bunyi pesan yang ditinggalkan.
Tangkapan layar tampilan situs dprd-bandarlampung.go.id pada Selasa pagi (13 Oktober 2020)
Sehari sebelumnya, situs itu sempat diretas oleh kelompok lain yang menyebut dirinya Kelelawar Cyber Team. Pelaku meninggalkan sejumlah pesan yang mengkritik DPR terkait pengesahan Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja.
"Dear LDR, eh Maaf, Dear DPR, Ada yang Berdiri, tapi Bukan Keadilan," demikian antara lain pesan yang ditinggal.
Tangkapan layar sehari sebelumnya
Kepala Bagian Humas, Informasi, dan Protokol DPRD Bandarlampung Aprozi Adnan kepada wartawan mengatakan telah mengetahui kejadian itu dan sedang berusaha memperbaiki dengan menggunakan jasa tim teknologi informasi.[]
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.