5 tagar yang mendominasi perbincangan di Twitter yaitu: #tolakomnisbuslaw, #MosiTidakPercaya, #tolakruuciptakerja, #GagalkanOmnibusLaw dan #JegalSampaiGagal
Cyberthreat.id - Di tengah nyaringnya suara penolakan dari kaum pekerja, DPR RI sore tadi, Senin (5 Oktober 2020), menyetujui Rancangan Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja menjadi undang-undang. Enam fraksi yang setuju adalah PDI Perjuangan, Golkar, Gerindra, Nasdem, PKB, PPP. Dua fraksi menolak yaitu PKS dan Demokrat. Sedangkan PAN menerima dengan catatan.
Di mata para buruh atau pekerja, RUU ini tidak berpihak kepada pekerja, melainkan hanya mementingkan kepentingan pemilik modal atau investor. Yang disorot antara lain penghapusan skema upah minimum UMK yang diganti dengan UMP yang bisa membuat upah pekerja dibayar lebih rendah.
Ada juga pasal yang mengurangi jatah hari libur pekerja menjadi hanya 1 hari dalam sepekan. Sementara untuk libur dua hari sepekan, diserahkan ke masing-masing perusahaan. Kebijakan ini dianggap akan membuat pekerja tidak berkutik.
Sementara pihak pemerintah mengatakan RUU Cipta Kerja dibuat untuk memberi kemudahan berbisnis bagi investor.
Namun, di jagat maya, suara-suara penolakan memenuhi platform media sosial semacam Twitter. Di sana, 5 tagar yang menjadi trending topic atau topik terbanyak diperbincangkan, semuanya diborong oleh suara-suara yang menolak pengesahaan RUU Omnibus Law menjadi undang-undang.
Dilihat pada Senin malam, 5 tagar yang mendominasi perbincangan di Twitter yaitu: #tolakomnisbuslaw, #MosiTidakPercaya, #tolakruuciptakerja, #GagalkanOmnibusLaw dan #JegalSampaiGagal
Berikut beberapa cuitan yang menggaungkan tagar-tagar tersebut.
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.