Produsen jam terkemuka asal Swiss, Swatch Group, menjadi korban serangan siber pada akhir pekan lalu.
Cyberthreat.id – Produsen jam terkemuka asal Swiss, Swatch Group, menjadi korban serangan siber pada akhir pekan lalu.
Perusahaan pun terpaksa mematikan jaringan teknologi informasinya untuk mencegah serangan secara lebih luas, demikian seperti dikutip dari BleepingComputer, Selasa (29 September 2020).
Swatch Group adalah perusahaan jam terkenal di Swiss yang memiliki produk warna-warni, biasa di jual di pusat perbelanjaan. Memiliki karyawan hingga 36.000 dengan pendapatan setahun US$ 9,6 miliar pada 2019. Merek yang dikeluarkan Swatch Group, seperti Ck Calvin Klein, Tissot, Swatch, Omega, Endura, dan lain-lain.
Dalam sebuah pernyataan kepada BleepingComputer, Swatch Group menyatakan langsung melakukan analisis dari sifat serangan tersebut dan mengambil tindakan yang tepat.
“Situasi akan kembali normal secepat mungkin. Perusahaan, tentu saja, akan melaporkan masalah ini secara pidana,” kata perusahaan.
Sayangnya, Grup Swatch tidak menjelaskan lebih lanjut tentang jenis serangan yang diderita.[]
Redaktur: Andi Nugroho
Demokratisasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence; AI), pada dasarnya, adalah memperluas aksesibilitas teknologi AI ke basis pengguna yang lebih luas.
Di tengah latar belakang ini, ada aspek penting yang secara halus terjalin dalam narasinya, yaitu penanganan identitas non-manusia.
"Karena kita hidup di era digital, jangan hanya menjadi konsumen, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih produktif," tambah Nezar.